IT’S TIME TO MAKE DECISION…
Bukan egois semata…
“Pernah ga sih, kalian terjebak dalam situasi dimana harus memutuskan sesuatu tapi yang paling banyak jadi pengaruhnya adalah rasa egois dalam diri kamu…”
Memang sulit untuk menerjemakan kalimat diatas, tapi itulah aku orang yang paling sulit untuk dimengerti. Bagaimana enggak… lebih dari 6 bulan… list pemasukan kosong… tapi masalahnya bukan hanya itu.
Jauh2 hari aku emang udah pengen keluar dari radio, satu tahun lah terhitung bulan januari ini. Dulu sih… alasan pertama pengen caw, karna aku minder banget disana, abis aku ga termasuk org2 yang direkomendasikan buat penyiar yang “bagos” menurut versi operator. Tapi nggak menurut versi program director.. haha…al hasil sampai keluarlah satu persatu para penyiar yang “hebat” itu, masih tertinggal di nusa indah blok h3, salah satunya aku.. but before that 1 tahun persis yang lalu saat Si KaTe sok Tau dan sok Hebat bermulut besar, menumpahkan angan2 bohongnya. Aku ngebayangin gak kuat neh kerja kaya gini, seabrek2 banyangan dikepalaku “gue bakalan sibuk abes ntar, jadi reporterlah, ngemix lah, bikin berita lah, belom lagi skiripsi depan mata yang udah menungu. Gak bakalan deh gue sanggup mendingan gue keluar.” Tapi ternyata dari penunggu radio menyarankan agar gue tetap disana, break aja beberapa minggu buat selesaikan skripsi ntar lanjut lagi. Well aku ikutin saran penunggu radio.sampailah beberapa bulan, ga ada juga perubahan diradio dan skripsiku. MAlah diradio udah banyak ditinggalin penyiarnya, ada yang hamil, caw karNa dapat kerja yang lebih menjanjikan, ada yang keluar karna urusan pribadi dibawa2 ke radio (masalah percintaan pula…. Nggak banged!) sorry otz, dan segudang masalah lain.juga hengkanya sang MD (muke dangdut), prodram director, 2 sejoli (dulu) tapi sekarang bubar jalan gara2 masalah radio, sehingga plan yang udah dibuat jadi buyarrr. Termasuk aku yang hamper juga keluar gara2 udah gak kuat dengan tekanan bokap yang minta sidang cepat2, sementara aku blom juga menyelesaikan skripsi itu.tapi dengan kemurahan hati sang penjaga radio, aku dibolehkan untuk rehat dan konsen menyelesaikan skripsi.
Okay, that’s fine skripsi kelar, siding oke aku mulai untuk siaran kembali. Tapi gila aja, pas aku masuk siaran, setelah berbulan2 ga nerima gaji. Eh dapat kabar duka, sang empunya radio mengalami kerugian, sehingga gak bisa menggaji para pekerja untuk beberapa bulan. Hemm… cukuplah aku menghela nafas, well. Fine.. kita sepakat untuk kerja ikhlas dengan 3 orang penyiar lainnya, (tapi yang 1 itu sibuk dengan MLM nya, ntah kemana jak sekarang.) well, sebulan, sangguplah bolak balik tiap hari ke serdam. Tapi boo…. Udah lah kite tak terima gaji, tak de pula duit jajan dari ortu, gak sanggup deh, mulai lah hati ini jadi setengah2 menjalani kehidupan diradio, yang katanya dulu punya segundang cerita kekeluargaan. Omong kosong..
Dan puncaknya sekarang, aku pernah bilang kediri sendiri, aku gak akan pernah mau siaran lagi klo sang penyiar tinggal aku sendiri. Dan alhasil walla….its happen. Yang satu kena penyakit typus, harus bedrest, tapi masih bise nelpon radio volare….hah, yang satu sibuk skripsi dan demo kale. Dan bukan masalah itu aja, beberapa kali aku merasa aku gak dihargai, emang sih aku males kasi kabar klo gak mo siaran, mana duli, udah gak jelas lagi antara hak, kewajiban, ikhlas, pemaksaan, dan rasa mau gak mau. Yang jelas sekarang komunikasi udah gak berjalan dengan baik lagi. Boong aja lah temen2 penyiar yang lain masih mau bertahan buat ngebangun radio, yang ternyata sampai sekarang hanya angan2. buktinya si rambut gondrong, kemaren sempat ngelamar ke RRi, apa lagi tujuannya klo bukan cari tempat kerja yang cozy dan punya penghasilan yang baik. Aku heran, sampai kapan SP akan bisa bertahan, semuanya seakan berjalan sendiri2… aku paling gak bisa menjalankan setengah2… hayu ato ngak. Untung aja aku gak bilang ma ortu kalo aku slama ini gak digaji, klo tau kan berabe, kena semprot ne…selama radio dan orang2nya gak mau berubah, maka radio itu akan semakin terpuruk. Disana hanyalah tempat kumpulnya orang2 dengan khayalan tinggi, membuat kegiatan yang besar, tapi apa lacur, berantakan juga plannya. Janji2 sang manta untuk tetap membantu memajukan SP, apa hasil. Enough!!!!
It’s time 2 make decision,…. Ini bukan hanya egois semata, tapi ini adalah ledakan dari dalam hati seorang anggie. Aku memang tak banyak bicara, tapi lihat lah apa yang aku putuskan… walawpun aku bukanlah orang yang tegaan dan sulit untuk menolak… tapi lihatlah nanti. must OUT OF THE BOX…
(sory ne buat temen2 yang ngerasa disingung, but its reality)